SEJARAH SINGKAT PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG
SEJARAH SINGKAT PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG
Foto dari dokumen pinterest.com |
Pada abad ke-16 Pelabuhan Semarang berada di bukit Simongan, daerah ini sekarang dikenal dengan Gedong Batu di mana terdapat Kelenteng Sam Po Kong.
Secara
geologis lokasi pelabuhan Semarang kuno kurang menguntungkan. Jumlah pasir yang
amat banyak dan endapan lumpur yang berlangsung terus-menerus, menyebabkan
sungai yang menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak dapat dilayari. Bahkan
pada muara sungai terbentuk dataran pasir yang sangat menghambat pelayaran dari
dan ke kota. Untuk mengatasi kondisi geologi yang tidak menguntungkan bagi
kapal-kapal besar itu pada tahun 1868, beberapa perusahaan dagang melakukan
pengerukan lumpur yang pertama kali. Selanjutnya dibuat juga kanal pelabuhan
baru, bernama Nieuwe Havenkanaal, atau Kali Baroe, yang
pembuatannya berlangsung pada tahun 1872 Melalui kanal ini, perahu-perahu
dapat berlayar sampai ke pusat kota untuk menurunkan dan memuat barang-barang
Hilir -
mudik kapal di Pantai Utara Pulau Jawa terlebih di pelabuhan yang ada di Kota
Semarang ini membuat orang Belanda menyebut daerah ini sebagai “Java’s
Noord-Oost kust.” Bahkan pendapatan pajak yang diperoleh dari Semarang di tahun
1677 melebihi perolehan beberapa pelabuhan yang ada di sekitarnya, salah
satunya yakni pelabuhan Jepara, hingga akhirnya pada tahun 1708 semua catatan yang berkaitan dengan perdagangan dipindahkan
ke Pelabuhan Semarang oleh penguasa Hindia Belanda.
Setelah
pembangunan Kali Baru, banyak kapal dari luar negeri, baik kapal uap maupun
kapal layar, berdatangan di pelabuhan Semarang. Selama tahun 1910 tercatat 985
kapal uap dan 38 kapal layar yang berlabuh di Semarang. Mereka berasal dari
berbagai negeri yaitu inggris, Belanda, Hindia Belanda, Denmark, Jerman,
Jepang, Austria, Norwegia dan Perancis.
Mercusuar Willem foto dari pinterest.com |
Di area pelabuhan Tanjung Emas ini terdapat sebuah Mercusuar, namanya mercusuar Willem 3. Mercusuar yang terletak di kawasan pelabuhan Tanjung Emas ini merupakan satu-satunya mercusuar di Jawa Tengah Menurut catatan inskripsi pada bangunan ini tercatat dibangun pada tahun 1884, dibangun oleh Pemerintah Kolonial Belanda dalam rangka menjadikan kota Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang, pada waktu itu sebagai sarana untuk ekspor gula ke luar negeri. Pelabuhan Semarang dikembangkan untuk prasarana ekspor hasil bumi (terutama gula) oleh pemerintah kolonial. Pada masa itu menjelang akhir abad ke-19, Jawa telah menjadi penghasil gula nomor dua di dunia setelah Kuba.
Daftar Pustaka
- Wikipedia
- Ilustrasi Foto dari Google
kita memang harus banyak belajar dari sejarah yah
ReplyDeletebetul pak kalau kata bapak proklamator bangsa Ir. Soekarno wejangannya JASMERAH singkatan dari Jangan sekali - kali meninggalkan Sejarah,..
ReplyDelete